SUKU KAUM TIDUNG DI SABAH

SUKU KAUM TIDUNG

Bahasa Tidung dialek Tarakan merupakan bahasa Tidung yang pertengahan kerana difahami oleh semua warga suku Tidung. Beberapa kata bahasa Tidung masih memiliki kesamaan dengan bahasa Kalimantan lainnya. Kemungkinan suku Tidung masih berkerabat dengan suku Dayak rumpun Murut (suku-suku Dayak yang ada di Sabah & Sarawak). Kerana suku Tidung yang beragama Islam telah mengembangkan Kerajaan Islam sehingga tidak dianggap sebagai suku Dayak tetapi telah dikategorikan sebagai suku kaum yang berbudaya Melayu dan Berada di dalam Rumpun Bangsa Melayu (hukum adat Melayu) seperti Suku Banjar, Suku Kutai dan suku patir.

Penutur Bahasa Tidung, khususnya suku Tidung Tarakan adalah dwi bahasa. Mereka berbahasa Tidung, tetapi juga dapat berbahasa Melayu (Bahasa Melayu Malaysia bagi suku Tidung yang berada di Malaysia, Berbahasa Indonesia bagi suku Tidung yang berada di Indonesia). Kedudukan Bahasa Tidung di dalam interaksi sosial, orang-orang tidung kelihatannya cukup kuat. Tidak ada kesan sikap rendah diri semasa mereka menggunakan bahasa Tidung baik di dalam percakapan ketika mereka sedang berbahasa lain, mahupun dalam kesempatan berbicara dengan suku lain dalam bahasa Tidung. Mereka merasa bangga jika ada suku lain turut sama berbahasa Tidung atau mencuba-cuba menggunakan bahasa Tidung. Mereka pada umumnya dengan senang membetulkan kesalahan apabila seseorang yang bukan penutur asli bahasa Tidung mencuba untuk berbahasa Tidung.

Majoriti suku Tidung menganut agama Islam. Mereka banyak bergaul dengan berbagai suku lain, Seperti orang bugis, Banjar, Jawa, Bulungan, etnik Tionghoa dan lain-lain. Oleh kerana pergaulan ini, mereka pun banyak yang menguasai bahasa-bahasa suku itu. Akibat pergaulan ini, banyak terjadi peminjaman kata dari daerah lain yang terserap kedalam bahasa Tidung. hal yang sama terjadi pula dalam bahasa Indonesia. Akibatnya adalah terjadinya interfensi bahasa lain, khususnya bahasa Indonesia kedalam bahasa Tidung.

Penutur Bahasa Tidung pada umumnya terdapat diwilayah Kalimantan timur (Indonesia) dan Sabah Malaysia (Tawau). Dari 13 Daerah dan Kota yang terdapat di Kalimantan Timur ini. Penutur Bahasa Tidung terdapat pada tujuh Daerah di Kaltim . Sepuluh daerah tersebut adalah, Kota Tarakan, Negeri Malinau, Negeri Bulungan, Negeri Nunukan, Negeri Tana Tidung, Negeri Berau, Negeri Kutai Kartanegara, dan tiga Daerah di Negeri Sabah Tawau, Sandakan dan Lahad Datu.